Kamis, 2 November 2023 – 20:29 WIB
Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengkritik para pengusaha swasta yang sering ingin mengatur Pemerintah. Hal tersebut disampaikan Jokowi di hadapan para pengusaha yang hadir dalam acara Kompas 100 CEO Forum.
Jokowi awalnya membahas tentang negara Guyana, yang dulunya merupakan negara termiskin di Amerika Selatan. Namun, saat ini negara tersebut mampu mempercepat pertumbuhannya. Hal ini bisa terjadi karena adanya kerja sama antara Pemerintah dan swasta.
“Di sini kadang-kadang juga swasta ingin mengatur, yang tertawa pasti itu sudah pernah mengatur. Enggak, yang benar itu silahkan garap swasta, tapi Pemerintah memfasilitasi dan mengatur,” kata Jokowi pada Kamis, 2 November 2023.
Jokowi menjelaskan bahwa perkembangan ekonomi Guyana yang pesat ini disebabkan oleh penemuan potensi minyak. Dengan adanya kerja sama tersebut, ekonomi Guyana mampu tumbuh sebesar 62 persen pada tahun 2022.
“Potensi minyak digarap oleh swasta bukan oleh BUMN, maaf Pak Erik. Digarap oleh swasta bukan oleh BUMN. Tapi difasilitasi dan diatur oleh Pemerintah, itulah yang benar,” ujarnya.
Maka dari itu, Jokowi mengatakan bahwa Indonesia ingin bekerja sama antara Pemerintah dan swasta seperti Guyana.
Dia juga sering kali ditanya tentang penghentian ekspor nikel. Banyak orang menganggap bahwa penghentian tersebut hanya menguntungkan swasta.
“Pak ekspor nikel dihentikan, yang mengerjakannya adalah swasta dan mereka yang mendapatkan untung, lalu rakyat apa yang dapat?” ujarnya.
“Saya sampaikan bahwa negara memang tidak mendapatkan keuntungan langsung dari situ, tetapi negara mendapatkan pendapatan dari PPh badan, PPh karyawan, royalti, PNBP, dividen. Banyak sekali. Dari situ, dapat digunakan untuk APBN, dana desa, bantuan sosial, membangun infrastruktur,” lanjutnya.