Konglomerat Indonesia Bersedia Memberikan Bantuan pada Kasus Jessica Wongso, Otto Hasibuan Mengakui

Rabu, 1 November 2023 – 11:33 WIB

Jakarta – Dalam wawancaranya dengan Feni Rose di salah satu program TV swasta, pengacara Jessica Wongso, Otto Hasibuan mengatakan bahwa banyak wartawan asing yang menanyakan kasus kopi sianida ini.

“Tujuh reporter dari luar negeri itu menanyakan kepada saya, menanyakan kasus ini. Dan kemarin saya ke Singapura juga, waktu itu mungkin mereka menonton Netflix, saya sudah seperti dihadang-hadang oleh mereka (wartawan),” kata Otto Hasibuan, dikutip dari tayangan YouTube Rabu, 1 November 2023.

Para wartawan asing tersebut menanyakan kepada Otto bagaimana kasusnya. Selain itu, ia juga mengungkap bahwa ada salah satu konglomerat Indonesia yang siap membantu kasus ini. Namun, Otto tidak menyebutkan nama konglomerat tersebut.

“Indonesia ini ada satu konglomerat besar yang menghubungi saya dan mengatakan, ‘pak Otto, saya mengikuti kasus itu, apa perlu saya bisa membantu’. Saya tidak ingin menyebut namanya,” ujarnya.

“(Ini) demi kemanusiaan,” lanjutnya.

Konglomerat tersebut yakin bahwa Jessica Wongso tidak bersalah dalam kasus kopi sianida ini.

“Dia juga yakin dengan argumen pembelaan yang kita lakukan bahwa itu tidak mungkin untuk berpikir bahwa Jessica bersalah,” ungkapnya.

Otto hanya mengucapkan terima kasih atas tawaran tersebut. Mertua Jessica Mila ini berjanji akan berjuang hingga kasus ini selesai.

“Terima kasih atas doa-doa. Sampai saat ini kita masih mampu, secara finansial kita masih mampu, banyak teman-teman yang mendukung. Semangat kita masih terjaga dan kita akan terus berjuang sampai kasus ini selesai,” tegasnya.

Dia juga berharap pemerintah turut serta dalam kasus ini. Tahun depan akan ada pemimpin baru. Dia berharap agar presiden baru nantinya dapat mengambil kesempatan ini.

Menurutnya, ini adalah kesempatan penting bagi pemerintah untuk berperan. Dia tidak ingin ada sejarah di Indonesia, di mana seseorang yang tidak bersalah dihukum dan pemerintah hanya diam.

“Semoga salah satu dari tiga calon (presiden) mau ikut serta, mau mengambil kesempatan ini. Ini adalah momen penting, ini bukan hanya kasus di Indonesia saja, tapi juga diperhatikan di luar negeri. Jadi ini tidak boleh dibiarkan begitu saja,” pungkasnya.

“Kita tidak ingin sejarah mencatat bahwa di negara kita ada seseorang yang tidak bersalah dihukum, tapi pemerintah diam, itu tidak boleh terjadi,” tambah Otto.