Wabup Ridho Mendesak Pj Bupati untuk Menyelamatkan Kuningan Sebelum Mengundurkan Diri

by -127 Views

Putra termuda dari pasangan Almarhum H Aang Hamid Suganda dan Almarhumah Hj Utje Ch Suganda, HM Ridho Suganda, menyatakan bahwa dia akan tetap berada di jalur politik setelah pensiun dari jabatan Wakil Bupati. Bahkan, Ridho siap secara lahir bathin jika ia nantinya dicalonkan sebagai Bupati Kuningan Periode 2024-2029.

Selain itu, Wabup Ridho juga berharap bahwa setelah Bupati dan Wabup selesai nanti, Pj Bupati yang apa pun harus dapat mengembangkan dan menyelamatkan Kuningan.

Pernyataan Wabup Ridho ini disampaikan kepada SiwinduMedia.com setelah dirinya menghadiri peluncuran UKM Kharisma Kuningan di Desa Cilaja Kecamatan Kramatmulya, beberapa waktu yang lalu.

Dalam pernyataannya, Ridho mengatakan bahwa dalam satu bulan ke depan menuju masa akhir jabatannya sebagai Wakil Bupati Kuningan (4 Desember 2023), ia merasakan bahwa waktu berlalu begitu cepat. Bahkan suasana saat ini sudah terasa seperti saat pensiun.

“Saat ini sudah terasa suasana pensiun. Saya bahkan sudah membuat kaos purnawirawan pejabat, tapi itu bukan masalah karena periode ini hanya berlangsung selama 5 tahun. Oleh karena itu, kita semua tahu bahwa ini sudah ditentukan selama 5 tahun,” katanya.

Ridho menjelaskan bahwa 4 Desember 2023 akan menjadi batas waktu berakhirnya kinerjanya sebagai Wabup Kuningan bersama Bupati H Acep Purnama. Jika sudah selesai nanti, tentu saja harus diterima.

“Yang telah kita lakukan sekarang harus kita kembangkan dan perbaiki. Kemudian dukung siapa pun Pj Bupatinya, karena yang terpenting adalah Pj Bupati yang akan mengembangkan dan menyelamatkan Kuningan,” harapnya.

Menurut Ridho, sejatinya, Penjabat (Pj) hanya merupakan pejabat sementara sampai adanya Bupati definitif di masa depan.

Lalu apa rencana Ridho setelah berhenti menjadi Wabup, apakah tetap berpolitik? Menurut Ridho, politik sudah menjadi bagian dari dirinya. Dia mengaku bertype pelayan.

“Saya senang berada di tengah-tengah masyarakat, dan semua itu dapat dilakukan melalui politik. Jika politik ditekuni untuk melayani masyarakat, Insya Allah politik itu juga politik yang bersih,” ujarnya.

Ridho juga berharap bahwa politik bukanlah tentang menusuk orang dari belakang dan tidak hanya bersaing untuk menjatuhkan orang lain. Oleh karena itu, Ridho mengajak untuk memaknai politik sebagai alat untuk berbuat baik di masyarakat.

Apakah Ridho akan tetap berada di PDIP? Ridho dengan tegas menjawab iya. Lalu bagaimana jika PDIP mencalonkannya sebagai Bupati atau Wabup Kuningan di masa depan? Ridho pun menyatakan kesiapannya atas perintah partai tersebut.

“Jika partai menugaskan saya, saya siap secara lahir bathin. Dengan siapa pun sebagai pasangannya,” tegas Ridho.